Langsung aj gan, Cekibrottt
Pemimpin
oposisi Michael Sata (74) berhasil memenangi pemilihan presiden Zambia.
Sata mengalahkan calon incumbent Rupiah Banda untuk memimpin negara
penghasil tembaga terbesar di Afrika itu.
Sata,
politisi yang dijuluki "King Cobra" karena lidahnya yang tajam mendapat
1.150.045 suara atau 43 persen dari suara yang masuk. Dalam pemilu kali
ini, dia menggunakan kendaraan politik Patriotic Front, melawan Partai
Movement Multiparty Democracy yang dipimpin Banda.
Selama ini
Sata dikenal sebagai politisi yang suka berbicara keras dalam menentang
perusahaan pertambangan asing, terutama dari China. Namun, dalam
kampanye yang berlangsung selama enam pekan, Sata menurunkan tensi
kecamannya.
Begitu Ketua Mahkamah Agung Zambia Ernes Sakala
mengumumkan kemenangan itu, para pendukung Sata pun turun ke jalan-jalan
di ibu kota Lusaka. Mereka bernyanyi untuk merayakan kemenangan.
Sata,
yang dilaporkan pernah menjadi tukang sapu di Stasiun Victoria, London,
Inggris, itu pernah menjadi Gubernur Lusaka di masa pemerintahan
presiden pertama Zambia, Kenneth Kaunda.
Perusahaan-perusahaan
China merupakan pemain utama dalam perekonomian Zambia, dengan total
investasi mencapai 2 miliar dollar AS pada akhir tahun 2010. Dalam awal
masa kampanye, Sata menuduh perusahaan tambang China menciptakan
"perbudakan" bagi rakyat Zambia karena tidak memperhatikan keselamatan
pekerjanya.
Menurut para analis politik, dukungan kaum muda
merupakan salah satu penyebab kemenangan Sata. Terinspirasi gerakan
revolusi yang melanda Timur Tengah dan Afrika Utara, mereka mendatangi
tempat-tempat pemungutan suara.
Selasa, 28 Agustus 2012
Wow, Tukang Sapu Jadi Presiden Zambia
Diposting oleh Muhammad Topa di 06.27Label: Artikel
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar